Noobitok
Noobitok adalah podcast santai yang membahas seputar…
Noobitok adalah podcast santai yang membahas seputar…
Podcast BPJS (Bicara Persoalan Jasmani dan Kesehatan)…
Podcast Kick Andy adalah konten audio dari program…
MamapreneurTALK merupakan komunitas para mama yang…
Saatnya mendengar kembali kelakar para komika…
Biasanya, gastroesophageal reflux disease (GERD)…
Pada episode perdana podcast Cek Sound ini kami berbincang via Instagram Live dengan band asal Bandung, Stand Here Alone (SHA). Kehadirannya seperti memompakan semangat baru untuk pencinta punk rock/pop punk. SHA kerap mencuri perhatian dunia indie di Indonesia, sampai-sampai beberapa kalangan memprediksi ini adalah tanda kebangkitan punk rock/pop punk.
Mulai penghujung 90-an, nama Mary Ann mulai dikenal bahkan melesat tak terbendung di atas panggung-panggung gigs bawah tanah, hingga akhirnya merilis album di medio 2004. Debut full album perdana pun dirilis dengan tajuk “Hit The Road”. Berbagai kompilasi juga diramaikan oleh band asal Bogor ini. Rasanya tak berlebihan jika menyebut Mary Ann sebagai salah satu band melodic/punk rock berpengaruh di Indonesia.
Minggu, 24 November 2019, menjadi malam yang spesial buat penikmat britpop atau indies, khususnya penggemar Rumahsakit Band. Malam itu di M. Bloc Jakarta Selatan, ingatan para ‘pasien’ Rumahsakit meluncur deras ke tahun 90-an. Seperempat abad keberadaan Rumahsakit di belantara musik indie patut diacungi jempol. Tapi, pioner indie circa 90-an ini juga mengalami masa pasang surut, yang mencolok yaitu keluarnya Andri Lemes dari band. Semua diungkap dalam obrolan Live Instagram Podcast Cek Sound bersama Fadly 'Rumahsakit'.
Banyak band yang mengusung genre rap hard core di indonesia kini telah tiarap. Tapi, kehadiran Humanimal di ranah musik bawah tanah bagai udara segar untuk pecinta hard core. Dan, inilah jejak Live IG podcast Cek Sound bareng Humanimal.
Lahirnya The Rang-Rangs pada 2016 seperti mengembalikan nafas skena Punk Rock yang sebelumnya 'tertatih'. Dengan gaya slebor dan lirik ciamik, The Rang-Rangs mampu membius penikmat musik cepat dan menyenangkan. Sebut saja Sejuknya Mobil Bapakmu (single 2019), Senangnya Disapa Dirimu (single 2019), dan (Oh) Kau Kobam (single 2020). Mereka pun menceritakan perjalanannya dalam Live IG podcast Cek Sound.
Sepertinya tidak lengkap membicarakan musik Emo Tanah Air tanpa menyertakan Alone At Last. Band asal Bandung ini sudah menjadi teman akrab penikmat musik emo sejak 2002. Namun, bergerak di 'bawah tanah' ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai rintangan dilalui Alone At Last, dari bongkar pasang personel sampai semangat yang nyaris padam. Tapi, di penghujung 2019 Alone At Last memberikan kejutan dengan mengeluarkan singel berjudul “Renegade”. Tentu saja ini sinyal bahwa Alone At Last belum habis. Jadi, langsung aja dengerin ceritanya dalam podcast Cek Sound kali ini.
Waktu 14 tahun untuk tetap konsisten berkarya bukan hal yang mudah. Ada beragam rintangan yang harus dihadapi. Salah-satunya ditinggal personel. Namun, dengan berbagai upaya, Thriteen akhirnya mampu melewatinya. Buktinya band beraliran post-Hard Core ini mampu menggelar tour 4 lokasi di Jepang.
Tetap bertahan dan berkarya hingga saat ini bukanlah hal yang mudah. Berbagai rintangan dan cobaan harus dihadapi Speak up. Dari mulai gonta-ganti personel hingga konflik internal. Namun, cita-cita yang kuat menjadi obat mujarab meloloskan Speak Up dari jurang kehancuran. Hingga single ‘jangan pernah’ menjadi salah satu batu loncatan Speak up menjadi band (melodic/punk rock) ‘penguasa’ gig’s bawah tanah. Menurut mereka berkah tersebut adalah rahasia dari sang Ilahi.
Cita-citalah yang membawa Denny Frust ke Jakarta. Mengarungi belantara beton Jakarta, tidaklah mudah. Ada berbagai cobaaan yang harus dihadapi Denny Frust hingga bergabung dengan Monkey Boots, lantas memutuskan bersolo karir hingga dijuluki sebagai The Indonesian Prince of Ska.
Pada episode perdana podcast Cek Sound ini kami berbincang via Instagram Live dengan band asal Bandung, Stand Here Alone (SHA). Kehadirannya seperti memompakan semangat baru untuk pencinta punk rock/pop punk. SHA kerap mencuri perhatian dunia indie di Indonesia, sampai-sampai beberapa kalangan memprediksi ini adalah tanda kebangkitan punk rock/pop punk.