• Superpod

    Superpod

    Podcast ngomongin soal bisnis, yang akan memberikan…

  • MoMACast

    MoMACast

    Emak-emak cuma bisa ngegosip? Eits, jangan salah!…

  • Passion Project Podcast

    Passion Project Podcast

    Setiap orang punya ‘rasa gatal’ yang…

  • Cek Sound

    Cek Sound

    Obrolan santai antara Bang @koms_dirtyrockin bersama…

  • Shindu's Scoop

    Shindu's Scoop

    Obrolan santai, informatif, dan mendalam, antara…

  • Podcast Kick Andy

    Podcast Kick Andy

    Podcast Kick Andy adalah konten audio dari program…

Shindu's Scoop

Shindu's Scoop

Obrolan santai, informatif, dan mendalam, antara redaktur musik medcom Shindu Alpito bersama para musisi dan pelaku industri hiburan lainnya.

EPISODES
  • Lady Rocker Pertama Indonesia | Ft. Sylvia Saartje

    Lady Rocker Pertama Indonesia | Ft. Sylvia Saartje

    Salah satu nama penting saat bicara sejarah musik rock di Indonesia adalah Sylvia Saartje. Pada era 1970-an, majalah musik Aktuil menahbiskan Sylvia sebagai Lady Rocker Pertama Indonesia. 

    Sylvia membuka jalan bagi para penyanyi rock perempuan era setelahnya. Menyibak tabir, melawan stigma, dan tetap percaya pada mimpi menjadi penyanyi rock perempuan meski pandangan sosial pada masa itu menganggap jalan yang dipilihnya sesuatu yang tak lazim, bahkan tabu. Selengkapnya...

     

  • Kalahkan Earth Wind & Fire di Festival Musik Dunia | Ft. Hetty Koes Endang

    Kalahkan Earth Wind & Fire di Festival Musik Dunia | Ft. Hetty Koes Endang

    Jika ada penyanyi yang mampu membawakan nyaris semua genre lagu dengan sangat baik, maka Hetty Koes Endang adalah sosoknya. Bunda Hetty, demikian Hetty Koes Endang kerap disapa, memiliki lebih dari 100 album dengan genre bermacam-macam. Dari pop, keroncong, dangdut, sampai lagu-lagu berbahasa daerah. Hetty Koes Endang adalah legenda hidup musik Indonesia. Mengawali karier dari festival ke festival, hingga sampai pada satu momen Bunda Hetty mampu mengalahkan band besar dunia Earth Wind & Fire pada sebuah festival musik di Amerika Selatan, tahun 1983.  Dalam episode terbaru Shindu's Scoop, Bunda Hetty menceritakan perjalanan karier dan bagaimana bertahan selama lebih dari empat dekade di industri musik. Bahkan sampai detik ini masih aktif sebagai juri program kompetisi menyanyi di Malaysia. Selain itu, Bunda Hetty juga menceritakan beberapa kisah menarik dari karya-karyanya. Termasuk kolaborasi ikoniknya dengan almarhum Chrisye dalam lagu "Sayang."

  • Menjawab Pertanyaaan Pakai Narkoba dalam Menciptakan Lagu? | Ft. Fariz RM

    Menjawab Pertanyaaan Pakai Narkoba dalam Menciptakan Lagu? | Ft. Fariz RM

    Merayakan semarak The Papandayan Jazz Festival, Shindu's Scoop menghadirkan episode spesial Fariz RM. Dalam episode ini, Fariz bercerita tentang momen awal jatuh cinta dengan musik. Selain itu, Fariz juga blak-blakan mengulas album Sakura, Panggung Perak, dan menjawab proses kreatif di balik lahirnya album Hotel San Vicente dari grup musik yang dibentuknya, Transs.

    Secara eksklusif Fariz juga mengakui keterlibatannya dengan narkoba, dan bagaimana akhirnya bisa lepas dari jerat candu yang sempat menyeretnya berkali-kali ke hotel prodeo.

  • Fakta Menarik Lagu Gereja Tua & Kilas Balik 50 Tahun Panbers | Ft. Asido Panjaitan

    Fakta Menarik Lagu Gereja Tua & Kilas Balik 50 Tahun Panbers | Ft. Asido Panjaitan

    Masih dalam rangkaian ulang tahun ke-empat Medcom.id, Shindu's Scoop mempersembahkan wawancara eksklusif Asido Rohana Panjaitan, personel Panbers terakhir yang tersisa hari ini. Secara gamblang Asido menceritakan perjalanan Panbers sebagai salah satu band terbesar dalam perjalanan industri musik Indonesia.

    Drummer Panbers ini juga menceritakan proses kreatif di balik lagu-lagu Panbers, dari "Mr. Bloon" sampai membeberkan latar lokasi gereja dalam lagu ikonik "Gereja Tua."  Asido juga menceritakan almarhum sang kakak yang juga pentolan Panbers, Benny Panjaitan, adalah sosok yang tak pernah patah hati. Hal ini cukup mengejutkan karena katalog lagu-lagu patah hati Panbers banyak diciptakan oleh Benny Panjaitan.
     

  • Kisah Widuri dan Persahabatan dengan Jimi Hendrix | Ft. Bob Tutupoly

    Kisah Widuri dan Persahabatan dengan Jimi Hendrix | Ft. Bob Tutupoly

    Sejak dekade 1950-an Bob sudah menapaki industri rekaman. Bahkan pada akhir 1960-an, Bob sempat mengadu nasib ke Amerika Serikat. Di Amerika, Bob berteman dengan sejumlah nama besar, dari Andy Williams, Al Jarreau, sampai dewa gitar Jimi Hendrix.

    Dalam wawancara ini Bob bercerita tentang banyak hal, mulai dari kisah lolos dari kecelakaan maut yang merenggut nyawa seluruh bandnya di Amerika, satu studio dengan Jimi Hendrix, hingga cerita soal mega hit "Widuri" yang sebelumnya tidak masuk rencana album.

  • Beban Gantikan Bongky, Narkoba, dan Menyambung Nyawa Slank | Ft. Ivanka

    Beban Gantikan Bongky, Narkoba, dan Menyambung Nyawa Slank | Ft. Ivanka

    Bagi Ivanka, menggantikan posisi Bongky dalam tubuh Slank adalah sebuah beban yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. 
     

  • Iwan Fals (Part 2) | Bicara tentang Ego di Album Baru, Impian, dan Musisi Hari Ini

    Iwan Fals (Part 2) | Bicara tentang Ego di Album Baru, Impian, dan Musisi Hari Ini

    Dalam bagian kedua ini, Iwan Fals bercerita tentang album terbarunya yang berjudul Pun Aku. Album ini menjadi penanda tersendiri dalam perjalanan karier Iwan Fals. Jika pada karya-karya terdahulunya Iwan Fals banyak terinspirasi orang-orang di sekitarnya (anak, dan istri), dalam album ini Iwan Fals menuangkan lebih banyak tentang dirinya sendiri.

  • Membongkar Sudut Pikir Iwan Fals | Ft. Iwan Fals

    Membongkar Sudut Pikir Iwan Fals | Ft. Iwan Fals

    Dalam kesempatan yang sangat baik ini, kami membahas apa saja, mencoba menjelajahi sudut-sudut pikiran sang legenda. Mulai dari film favorit Iwan Fals, pengalamannya jadi wartawan, renjana akan seni lukis, ketakutan dalam hidup, bagaimana melihat musisi hari ini, sampai kenakalan masa muda.
     

  • Borobudur Pusat Musik Dunia | Ft. Trie Utami

    Borobudur Pusat Musik Dunia | Ft. Trie Utami

    Dalam episode spesial 76 tahun usia Indonesia, Shindu's Scoop menggali jejak peradaban musik yang pernah ada di "Nusantara". 

    Musik diketahui sudah menjadi bagian penting dari peradaban "Nusantara" sejak ratusan tahun lalu. Hal itu terekam jelas pada relief-relief di Candi Borobudur. Fakta ini lantas digaungkan ke dunia lewat komunitas Sound of Borobudur, yang digagas salah satunya oleh musisi Trie Utami. 

    Dalam wawancara ini, Trie Utami menceritakan dari bukti-bukti yang mereka dapatkan dapat ditarik kesimpulan bahwa Borobudur adalah repositori terbesar musik dunia. Karena, sejauh ini tidak ditemukan bangunan atau prasasti yang se-zaman dengan Borobudur di seluruh dunia, yang menampilkan ratusan instrumen pada relief-reliefnya.

    Sound of Borobudur juga melakukan rekonstruksi instrumen musik yang ditemukan pada relief Borobudur. Setelah melalui proses yang panjang, kemudian komunitas ini melakukan reinterpretasi “bahasa musik” dalam perspektif hari ini. Tak hanya sebatas soal musik, Sound of Borobudur juga menggali nilai-nilai kebudayaan masa lalu sebagai bagian dari memahami dan mengenal jati diri bangsa.
     

  • Bedah Album Naurora | Ft. Dewa Budjana

    Bedah Album Naurora | Ft. Dewa Budjana

    Dewa Budjana kembali melanjutkan perjalanan solonya lewat album Naurora. Meneruskan tradisi album-album sebelumnya, Budjana melibatkan sejumlah nama besar dunia, yaitu Simon Phillips (drummer Toto, The Who, Mick Jagger, Judast Priest, Jeff Beck), Dave Weckl (drummer Chic Corea electric band, Mike Stern), Jimmy Johnson (session bassist James Taylor, Allan Holdsworth), Ben Williams (bassist Pat Metheny), Carlitos Del Puerto ( bassist Chic Corea, Herbie Hancock, Quincy Jones, Bruce Springteen), Gary Husband (keys/drummer Allan Holdsworth, John Mc Laughlin, Level 42), Joey Alexander (piano prodigy), Mateus Asato, Imee Ooi (komposer/singer yang sangat dikenal untuk musik Budhis), dan Paul McCandless (pemain saksofon legendaris dari grup Oregon).
    Nama-nama di atas sudah lebih dari cukup untuk mengejawantahkan bagaimana gagasan-gagasan musikal album yang disebut Budjana bermakna adanya keindahan (aurora) yang baru selepas badai yang kita sebut pandemi ini. 

    Naurora adalah penanda. Sebuah dendang akan harapan di tengah pagebluk yang panjang ini.

    Dalam wawancara terbaru ini, Shindu's Scoop dengan mendalam mengupas tuntas album Naurora, mulai dari proses kreatif, pembahasan tiap lagu, sampai bagaimana awal Budjana melakukan penjajakan dengan nama-nama kolaborator di atas. Selain itu, Budjana juga bercerita bagaimana perjalanannya ke Gunung Lawu membawa banyak perspektif yang akhirnya menginspirasi sebagian besar musik dalam album Naurora.

OTHER PROGRAM